MARSAMBER#5 "Mengapa rindu selalu datang terlambat?"
Assalamualaikum Warrohmatulloh Wabarrokatuh
✋✋Hai semuanya...
Sambat lagi sambat lagi...😅 ya maklumlah namanya juga manusia, makin lama hidup makin banyak aja sambat. hahaha... Pada sambat kali ini saya kan bercerita tentang pengalaman pribadi haha😂 yaa.. entah kenapa sambat kali ini murni tentang keadaan saya juga. Sebenarnya saya gak ingin menceritakannya, mengapa? saya hanya berusaha untuk tidak menyakiti hati seseorang. Simplenya sih, waktu terus berputar dan kita tak pernah tahu tentang apa yang terjadi esok, walaupun sejenak kita telah melupakan hal-hal sebelumnya tapi semua itu pasti masih tersimpan dalam memori otak.
Bicara soal rindu, tak mungkin rasanya jika tak menyinggung waktu dan kenangan. Yah.. meskipun dengan mengingat, menulis atau menceritakannya takkan membuat kita kembali ke masa lalu, tapi setidaknya kita berusaha untuk sekedar mengenangnya tanpa tahu bagaimana kisah-kisah kita selanjutnya. Buat saya, merindukan sesuatu di masa lalu itu merupakan hal wajar bagi manusia tapi mengapa rindu itu selalu datang terlambat? disaat semua sudah terlanjur untuk dilewati, apakah dengan rindu semua bisa kembali seperti sedia kala? seperti halnya hujan, rindu tak pernah lahir dari pikiran kita yang menginginkannya. Tak pernah terpikirkan sebelumnya jika akan seperti ini hingga akhirnya, menyalahkan diri sendiri juga bukan hal yang pantas karena semua terjadi begitu saja seperti sudah tergariskan oleh alam jika memang kita harus seperti itu. Penyesalan dan rindu mungkin sudah menjadi paket indah dari hidup, tapi kenapa semua itu datang secara tiba-tiba? Ketika semua sudah mampu terlewati dan siap untuk melanjutkan hidup yang sebelumnya kita pikirkan matang-matang, rindu datang membiaskan semua pikiran matang menjadi cahaya yang sedikit demi sedikit memudar hingga menyisakan kegelapan. Apakah kau tak pernah memikirkan perasaan orang lain didalamnya? Disaat harapan demi harapan tumbuh didalamnya dan kau hadir tanpa permisi mengusir penghuninya. Menghapusnya? jika bisa, sebelumnya hadirnya pun sudah kuhapus tak tersisa. Melupakannya? rindu tak seperti memori yang mampu hilang sebegitu mudahnya, bahkan orang amnesia pun bisa merasakan rindunya seakan tak terlupakan bersama memori-memorinya.
Lalu, mengapa tak membuatnya nyata? karena untuk kembali mengulang semua sesuai bersama rindu tak semudah menolehkan muka lalu pergi. Sudah terlalu banyak harapan-harapan dan tanggung jawab didalam hidup sebelum rindu itu datang. Egois bagiku jika hanya memikirkan tentang satu perasaan namun bukan kebaikan pula jika hanya setengah dariku yang berada saat ini. Jika banyak orang berkata ini hanya soal waktu, tapi mengapa setelah sekian lama ini masih tetap saja? Mengapa sedalam ini rasanya? Mungkinkah waktu benar-benar mampu menghapusnya? Atau memang sudah garisnya rindu berjalan beriringan dengan hidup? Memang benar, jika berbicara tentang perasaan tak mampu kita samakan dengan logika, karena memang perasaan bukan berasal dari apa yang kita pikirkan, bukan berasal dari yang kita mimpikan, bukan dari ilmu yang mampu kita pelajari dan kita pahami. Perasaan merupakan sebuah garis alam yang tak pernah bisa kita prediksi bagaimana awal dan akhirnya. Lalu... bagaimana selanjutnya? biarlah alam sendiri yang menulis bagaimana akhir dari semua ini, kita hanya mampu menjalaninya bukan karena keterpaksaan, bukan juga karena keinginan namun selagi kau bisa menjaga suatu perasaan, jagalah dengan sepenuh hati dan jika perasaan itu pergi, maka kau juga takkan mampu untuk membuatnya tetap tinggal.
Ah sudahlah... saya juga tak pernah mengerti mengapa semua itu terjadi apalagi seperti keadaan saat ini yang bagi saya sangatlah rumit jika berbicara perasaan, antara tak ingin menyakiti dan setengah hati yang tak berada pada tempatnya. hahaha..😂 Tetaplah tersenyum menjalani hari-harimu, kesedihan dan kebahagiaan merupakan gula dan garam didalam sebuah hidup. Terima Kasih !
"Hidup itu tentang menjalani, bukan tentang memilih benar dan salah"
Wassalamualaikum Warrohmatulloh Wabarrokatuh
Komentar